Sya'ir Cinta Layla

Diposting oleh Yuswan Rois on Kamis, 10 Mei 2012


          Bukankah suatu kegilaan bila kita terbakar selamanya dalam nyalaan api. ? Bukankah suatu kegilaan jika tidak makan dan tidur sedikitpun. ? Semakin ubat dicari semakin parah sakitnya.. Begitu dekat, namun terasa begitu jauh..
Hanya kata “Laila” yang sangat berarti. Ketika orang membicarakan hal lain, ia akan menutup telinganya dan mengunci mulutnya.
Katakan padanya: “Orang yang telah mengorbankan segalanya untuk-Mu menyampaikan salam dari jauh. Titipkan sehembus nafas-Mu melalui sang angin untuk memberitahu dia bahawa engkau masih memikirkannya.”
“Oh lilin jiwaku jangan kau siksa diri ku, ketika aku mengelilingimu, kau telah memikatku, kau telah merampas tidurku, akalku juga tubuhku.”
Laila adalah cahaya fajar, Majnun adalah sebatang lilin Laila adalah keindahan, Majnun adalah kerinduan Laila menabur benih cinta, Majnun menyiraminya dengan air mata Laila memegang cawan anggur cinta, Majnun berdiri mabuk oleh aromanya
“Aku bagaikan orang yang kehausan, kau pimpin aku menuju sungai Eufrat, lalu sebelum sempat aku minum, kau menarikku dan kembali ke kawasan panas membara, padang pasir yang tandus !..
Kau mengajakku ke meja jamuan, tapi tidak pernah mempersilakanku makan ! mengapa kau menampakkannya kepadaku di awal, jika tidak pernah berniat untuk membiarkan aku memiliki hartaku.?”
“Aku melihat matanya dalam matamu, lebih hitam dari kegelapan. Namun bayangannya tidak akan kembali oleh hanya kesamaan. Kerana apa yang telah hilang dariku tidak akan digantikan. Dan yang tersisa hanyalah kenangan yang menyakitkan.”
“Setiap hembusan angin membawa harumanmu untukku. Setiap kicauan burung mendendangkan namamu untukku. Setiap mimpi yang hadir membawa wajahmu untukku. Aku milikmu, aku milikmu, jauh maupun dekat. Dukamu adalah dukaku, seluruhnya milikku, di manapun ia tertambat.”
Di alam ini semua hal ditakdirkan untuk binasa, tidak ada yang abadi. Namun, jika Anda “mati” sebelum Anda mati, berpaling dari dunia dan kemunafikan wajahnya, Anda akan meraih keselamatan dalam kehidupan yang abadi. Terserah pada Anda: Anda adalah penentu bagi takdir Anda sendiri. Pada akhirnya kebaikan akan bersatu dengan kebaikan dan keburukan dengan keburukan. Ketika rahasia Anda diteriakkan dari puncak gunung dan gaungnya kembali, Anda akan mengenali suara itu sebagai suara Anda sendiri..
Jalan kita berbeza dan tidak akan pernah bertemu.. Kau adalah sahabat bagi dirimu sendiri. Diriku adalah musuh terbesarku.
Apakah kau fikir akulah yang kau lihat dihadapamu ?.
Kau membayangkan bahawa kau melihatku,
tapi dalam kenyataannya aku tidak ada lagi.
Aku telah tiada dan hanya yang dicintai yang kini tersisa.
Akhirnya seorang sufi bermimpi melihat Majnun berada di samping Tuhan, dan Tuhan membelai-belai kepala Majnun dengan penuh kecintaan dan kasih sayang. Majnun disuruh duduk di samping Tuhan, lalu Tuhan berkata: “Tidakkah engkau malu memanggil Aku dengan nama Laila setelah kau teguk anggur cinta-Ku? “ sufi itu terbangun dalam keadaan cemas, Ia melihat posisi Majnun, tetapi di manakah Laila.. ? Tuhan mengilhamkan dalam hatinya, bahwa posisi Laila lebih tinggi lagi, karena Laila menyembunyikan kisah cinta dalam hatinya.
Laila..
berlalu masa,saat orang meminta pertolonganku
dan sekarang adakan seseorang penolong
yang akan memberitahu rahsia jiwaku pada Laila?
wahai Lailacinta telah membuatkan aku lemah tak berdaya
sperti anak hilang,jauh dari keluarga dan tidak
memiliki harta..
wahai angin
sampaikan salam ku pada Laila!tanyakan padanya adakah dia masih mahu berjumpa dgnku?
bukankah aku telah berkorban kebahagianku kerananya?
hingga diri ini terbiar,sengsara di padang pasir gersang..
wahai kesegaran pagi yang murni dan indah,
mahukah kau sampaikan kerinduanku pada Laila?
belailah rambutnya yang hitam berkilau,
untuk mengungkapkan dahagacinta yg memenuhi hatiku..
wahai angin mahukah kau membawa keharuman rambutnya kepada ku? sebagai pelepas rindu di hati..



-Layla Majnun-
More aboutSya'ir Cinta Layla

Diposting oleh Yuswan Rois

Sains Dalam Al-Qur'an


GALAKSI DAN BINTANG
Abstraksi
Di alam semesta, tak terhitung banyaknya sistem yang bekerja. Allah menempatkan semua sistem ini dalam kendali-Nya meski di saat kita tidak menyadarinya, misalnya, saat kita sedang membaca, berjalan, atau tidur. Allah menciptakan alam semesta beserta seluk-beluknya yang rinci yang berjumlah tak terhitung agar manusia dapat memahami kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Di dalam Al Quran, Allah berfirman kepada manusia dan menjelaskan alasan penciptaan keteraturan di alam semesta sebagai berikut, “…agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesunguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaaq, 65:12) Keteraturan ini mengandung seluk-beluk yang begitu banyak sehingga manusia takkan mungkin tahu dari mana harus mulai memikirkannya.[1]
PENDAHULUAN
Sejarah mengatakan bahwa manusia selalu mencoba memahami alam tempat mereka tinggal. Skema kreasi yang wujud dalam kenyataan di sekitar mereka menghasilkan pemikiran-pemikiran yang timbul, baik didasari dengan akal yang berujung dengan hipotesa, atau pun kepercayaan bersifat mitos yang didirong oleh keimanan terhadap hal yang mewujudkan semua itu. Ketika menghadap ke samping kanan-kiri, depan-belakang, mereka akan menemukan pohon, gunug, laut, sungai, dan  sebagainya. Ketika menghadap ke bawah, mereka akan mendapati emas, minyak, batu baru, atau barang tambang lainnya hingga inti bumi. Dan ketika menghadap ke atas, mereka sadar bahwa alam ini sungguh besar dan tak terbatas. Sekumpulan bintang yang memercikkan cahaya bagi pengikut matrealisme merupakan energi alam murni dan independen seperti matahari, dan benar-benar akan menjadi tanda kuasa dan kebesaran Tuhan bagi penikmat iman yang dapat ia peroleh dari manapun dan siapapun.
Semesta raya tercipta setelah terjadinya ledakan besar atau yang disebut sebagai Bigbang. Segala yang ada dalam dunia ini berasal dari satu kemudian terpecah dengan adanya hal tersebut. Memisah dengan terbentuknya planet-planet, galaksi, bintang, galaksi dan batu-batuan angkasa lainnya. Banyak ilmua yang telah membuktikan teori ini dan sejauh ini sesuai dengan kenyataan.
Kita sebagai ummat Islam sementara hanya bisa menunggu apa yang dikatakan oleh ilmuan-ilmuan barat yang diantaranya adalah peneliti luar angkasa Amerika atau sering kita dengar sebagai NASSA. Namun benar tidaknya hal tersebut dapat kita temukan dalam kitab suci Ummat Islam yaitu Al-Qur’an sebagai pegangan sepanjang masa dengan Ayat-ayatnya yang Multi-Tafsir. Betapa pun demikian, kita hendaknya dapat menambah keimanan kita dengan temuan-temuan riil yang tidak pernah bertentangan dengannya.
Kali ini, penulis ingin menjelaskan beberapa poin yang berkaitan dengan masalah Bintang dan Galaksi dalam Al-Qur’an. Benarkah terdapat Ayat yang menjelaskan tentang keduanya hingga banyak penafsir yang berani menjelaskan bahwa Al-Qur’an juga menjelaskan sesuatu yang teoritis dalam ilmu atau sains.
PEMBAHASAN
Definisi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang, gas dan debu kosmik medium antar-bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.[2] Galaksi terdiri dari milyaran bintang-bintang. (Bintang merupakan benda langit seperti halnya matahari. Namun bumi dan bulan bukan bintang). Terdapat sekitar tiga trilliun bintang dalam galaksi yang terbesar. Pada umumnya setiap galaksi berisi 200 hingga 300 milyar bintang, sementara galaksi kecil memiliki 100 milyar bintang.[3]
Kata galaksi diturunkan dari istilah bahasa Yunani untuk Milky Way (galaksi kita), galaxias (γαλαξίας), atau kyklos galaktikos. Kata ini berarti "lingkaran susu", sesuai dengan penampakannya di angkasa. Dalam mitologi Yunani, Zeus menempatkan anak laki-lakinya yang dilahirkan oleh manusia biasa, bayi Heracles, pada payudara Hera ketika Hera sedang tidur sehingga bayi tersebut meminum susunya dan karena itu menjadi manusia abadi. Hera terbangun ketika sedang menyusui dan kemudian menyadari ia sedang menyusui bayi yang tak dikenalnya: ia mendorong bayi tersebut dan air susunya menyembur mewarnai langit malam, menghasilkan pita cahaya tipis yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Milky Way (jalan susu).[4]
Para ilmuan telah mensepakati bahwa sebelum galaksi dalam alam ini terbentuk, dapat dikenali bahwasanya sebelum menjadi seperti ini semua itu berasal dari material gas.[5] Dengan kata lain, Galaksi dibentuk oleh Gas atau Awan dalam jumlah yang besar kemudian membentuk suatu gumpalan raksasa yang disebut dengan Galaksi.
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata)[6]. Karena jaraknya yang sangat jauh, semua bintang -kecuali Matahari- hanya tampak sebagai titik saja yang berkelap-kelip karena efek turbulensi atmosfer Bumi.
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer.

Al-Qur’an berbicara Galaksi dan Bintang
Beberapa penafsir mencoba menghubungkan semua itu dengan apa yang telah menjadi temuan para pakar astronomi dan ilmu modern tersebut. Mereka dapat menemukan dan mengkorelasikan semua itu dengan firman Allah pada surat fushshilat : 11
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ.
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Al-Qur’an sedikit banyak telah menyinggung tentang peristiwa ini yang dalam faktanya –oleh ilmuan- menunjukkan bahwa semula terdiri dari unsur gas atau dalam bahasa arab dikatakan sebagai ‘Dukhan[7].
Salah satu bukti lagi tentang klaim kebenaran Al-qur’an dalam kacamata ilmu pengetahuan adalah runtuhnya bintang. Dalam fakta temuan para ilmuan Astronomi dan Galaksi, jutaan bahkan milyaran bintang dalam suatu galaksi ada yang beredar dengan lancar dan beberapa yang runtuh, hancur dan meledak. Teori ini disebut juga dengan teori Stellar Collapse[8], dan beberapa diantaranya juga memilki rotasi yang cepat. Hal ini juga didapat oleh ilmuan islam dalam perkembangan penafsiran ilmiyah dalam surat Al-Najm 1-5 yang berbunyi:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى.
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (QS An-Najm: 1-5).
Ayat-ayat ini menyebutkan banyak karakter yang dimiliki semua bintang seperti: bintang runtuh, bintang cepat rotasi, semua bintang kehabisan bahan bakar lalu runtuh dan meledak. Oleh karena itu, kata hawa (runtuh atau jatuh) dalam ayat pertama secara akurat dapat mengekspresikan fenomena ini.
bintang yang sangat cemerlang bergerak di alam semesta yang luas. Para ilmuwan mengatakan bahwa semua bintang bergerak dengan cepat dan bahwa tidak ada bintang yang tenang, seperti yang terpikir di masa lalu. Allah yang Maha Perkasa menyatakan di dalam Alquran:
وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Mereka masing-masing mengambang dalam garis edarnya." (Yasin: 40).

Macam-macam Galaksi
Orang yang pertama kali membuat klasifikasi galaksi adalah Edwin P. Hubble dimana ia mengelompokkan Galaksi berdasarkan bentuk Galaksi dalam foto. Klasifikasi awal adalah galaksi-galaksi Elips yang kemudian bercabang menjadi deretan berbentuk spiral normal dan spiral berpalang, kemudian diakhiri dengan galaksi-galaksi yang bentuknya tidak teratur.
1.      Galaksi Elip
Dikatakan elip karena dapat dilihat dari kadar kelonjongannya mulai dari yang hampir berbentuk cincin hingga yang paling lonjong. 
2.   Galaksi Spiral                                                
 3.  Galaksi Spiral Berpalang

Galaksi memiliki bentuk dan dimensi yang luar biasa, dan berikut ini adalah deskripsi beberapa Galaksi dengan angka[9]:
1.      Galaksi Bima Sakti (Milky way)
Luas Galaksi = 100 ribu tahun cahaya. (satu tahun cahaya = 9,46 trilyun km). sedangkan jarak bumi dari pusat galaksi = 25.000 tahun cahaya.
2.      Galaksi 4258 NGC
Luas Galaksi = 131 ribu tahun cahaya. Jarak bumi dengan pusat galaksi = 25 juta tahun cahaya.
3.      Galaksi 87 M
Luas Galaksi = 120 ribu tahun cahaya. Jarak bumi dengan pusat galaksi = 50 juta tahun cahaya.
4.      Galaksi Andromeda
Luas Galaksi = 200 ribu tahun cahaya. Jarak bumi dengan pusat galaksi = 2 juta tahun cahaya.
5.      Great Wall
Luas Galaksi = 200-500 juta tahun cahaya (perkiraan). Masuk dalam kategori supercluster atau sekumpulan gugusan bintang raksasa yang terjalin oleh tali (filaments) dan membentuk sebuah jarringan besar.
Dari fakta tersebut, banyak sekali galaksi yang tidak dapat dijangkau oleh satelit dan hanya Allah lah yang mengetahuainya. Hanya beberapa dari ribuan satelit yang dapat diketahui informasinya.
KESIMPULAN
Mengutip apa yang dikatakan oleh ilmuan Muslim ternama, Harun Yahya yang mengatakan bahwa tidak lah mungkin alam ini terbentuk karena sendirinya. Keteraturan yang ada dalam sistem tata surya menandakan bahwa Tuhan lah yang menciptakan semesta alam ini, bukan suatu Energi tertentu kemudian membentuk “The Universe” dengan sendirinya. Pendapat Matrealisme seperti ini sudah tidak mungkin dapat diterima karena keberadaan ‘Sesuatu’ yang menciptakan dan mengaturnya harus lah ada, yaitu Tuhan.
Kebenaran tidak hanya berhenti di situ. Sebagai Muslim yang mewarisi kitab suci Al-Qur’an telah benar-benar dibuktikan dengan fakta-fakta yang mencengangkan antara para penafsir Al-Qur’an ilmiyah-Sains dengan ilmuan Sains murni. Keduanya berelaborasi dan membentuk satu-kesatuan pemahaman yang utuh walaupun mungkin masih bersifat sementara. Namun, sejauh ini, Ayat-ayat Al-Qur’an tidak bertentangan dengan teori-teori sains yang benar-benar valid.
Sebagai contoh kecil seperti yang telah dikemukakan dalam makalah ini adalah unsur yang membentuk galaksi, yakni Gas. Dan bukan suatu kebetulan bahwa beberapa kalangan yang mengatakan bahwa Al-Kitab dibuat oleh Muhammad ini mampu menjawab persoalan yang mustahil terjawab lebih kurang seribu lima ratus tahun lalu. Al-Qur’an mengatakan dengan jelas dengan lafal ‘Dukhan’ yang berarti awan, mendung, ataupun gas. Apakah kita masih mempercayai dengan syak wasangka semacam itu.
Dan contoh lagi adalah wujud dari galaksi yang sedemikian banyak dan luasnya. Betapa pun manusia mencoba memahami semua itu, namun ketidakmungkinan adalah jawabannya. Karena tidak mungkin teknologi secanggih apa pun untuk bertahan dan akti selama berjuta-juta tahun. Allah Ta’ala telah berirman; “Hai golongan Jin dan Manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari) Allah,” (QS. Al Rahman:33)
Selama kita tidak meragukan fenomena menakjubkan yang ditemukan sekarang, padahal ia tidak diketahui pada saat Al-Quran diturunkan, maka kita harus menyadari bahwa Al-Qur’an ini bersumber dari Allah Ta'ala. Wallahu A’lam


[1] , Harun. Pesona Di Angkasa Raya. Bab II, Alam Semesta.
[2] Sparke, L. S.; Gallagher III, J. S. (2000). Galaxies in the Universe: An Introduction. Cambridge: Cambridge University
[3] Yahya, Harun. Pesona Di Angkasa Raya. Bab II, Alam Semesta.
[4] wikipedia
[5] Naik, Zakir Abdul Karim. The Qur’an And Modern Science, Compatible or Incompatible. Islamic Research foundation.
[6] Wikipedia-Bintang:Define.
[7] Naik, Zakir Abdul Karim. The Qur’an And Modern Science, Compatible or Incompatible. Islamic Research foundation.
[8] EraMuslim.com
[9] Thalbah, Hisyam. Ensiklopedia Mukjizat AlQuran dan Hadis.
More about